Senin, 29 Juni 2009

Pacu Adrenalin Bareng Skateboard mu






Hari minggu (11/5)”skatepark” O Zone yang ada di Margo City, Depok, Jawa Barat, jadi saksi betapa ”skateboard” tetap digilai anak muda. Ratusan ”skater” turun ke lapangan, beradu nyali di atas papan luncur dalam kompetisi ”skateboard” tingkat nasional, Volcom Stone Wild in The Parks 2009, yang digelar perusahaan pakaian Volcom Internasional.


Banyak skater senior yang udah malang melintang di dunia per-skater-an nasional dan internasional ikutan berlaga. Tapi, skater pemula yang baru saja mencicipi menantangnya memacu adrenalin di atas papan luncur pun mengaku enggak malu ataupun ragu buat ikutan.
”Biar enggak menang, yang penting gaya,” kata Taufik Hidayat (19), anak SMU Sasmita Pamulang, yang siang itu ikutan turun di laga pemula.
Biar baru dua bulan belajar skateboard, Taufik cuek. Bisa ketemu komunitas skater dan nimba ilmu sama skater senior udah cukup buat dia.
”Gua tertarik belajar skateboard karena ikutan teman. Sebelumnya gua breakdance, kan sama-sama di jalan. Gua lihat skateboard lebih menantang, jadi gua belajar karena penasaran,” katanya.
Modal Taufik cuma papan luncur bekas yang dibelinya seharga Rp 700.000. Dia belajar juga cuma sama teman-teman yang sudah lebih dulu kenal skateboard.
”Gua sih enggak takut luka, yang penting gaya aja dulu,” ujarnya sambil ketawa.
Nyoba-nyoba kayak Taufik memang enggak ada salahnya. Apalagi kalau serius mau menekuni skateboard, skater pemula kayak Taufik bisa aja direkrut perusahaan clothing alias pakaian merek populer buat jadi skater mereka. Asal berprestasi tentunya.
Honornya dollar
Gino ”Scooby” Andrias dari Volcom Internasional membenarkan, kompetisi tahunan seperti Volcom Stone Wild in The Parks memang biasa jadi ajang pencarian bibit skater yang mumpuni. Kalau oke, mereka akan dikontrak dan pasti dapat honor. Enggak tanggung-tanggung, gajinya dalam dollar AS. Wuiiihh….
”Kerjaannya ya cuma main skateboard . Enggak perlu mikir apa-apa, skater itu udah digaji, masih dapat baju-baju dari sponsor,” kata Scooby.
Alamak… siapa yang enggak ngiler???
Coba simak cerita Pevi Permana Putra (21), skater asal Bandung, yang sejak dua tahun lalu digaet produsen merek Rusty dan American Shoes. Barudak Bandung yang belajar skateboard sejak kelas II SMP ini enggak nyangka kalau skateboard yang jadi hobinya bakal jadi mata pencaharian sekaligus membawa dia keliling dunia dengan gratis.
”Kerjaan gua sekarang ya main skateboard dan ikut kompetisi. Fun banget karena skateboard is my life. Dari main skateboard gua bisa beli rumah, beli motor, dan memenuhi kebutuhan hidup gua,” kata Pevi yang selama ber-skateboard dua kali mengalami patah tangan.
Prestasi Pevi memang gemilang. Dia, antara lain, meraih medali perunggu di Asian Indoor Games II 2007 di Makau, juga meraih posisi 15 dari 25 perwakilan negara di World Cup Skateboard X-Games.
Enggak cuma Pevi, sejumlah nama juga mencuat hingga mancanegara. Di antaranya, I Putu Yogi Darmawan yang menyabet medali emas di Asian Indoor Games II serta Firman Endo dan Indra Kubon yang wara-wiri di ajang kompetisi skateboard.
Prestasi mereka jelas membanggakan meski skateboard masih jadi olahraga ekstrem yang dipandang sebelah mata. Salah satu buktinya, skatepark buat mengasah kemampuan ber-skateboarding enggak disediain sama pemerintah.
Skatepark yang selama ini dipakai latihan para skater, rata-rata sumbangan dari perusahaan-perusahaan yang peduli sama perkembangan skateboarding. Bisa ditebak, para skater akhirnya terpaksa main di taman-taman kota.
Enggak heran, seperti diungkapkan Ketua Harian ISA sekaligus Sekretaris Jenderal Indonesia Action Sport Federation Ardy Polii, komunitas skater Indonesia terus berjuang supaya skateboard diakui pemerintah sebagai cabang olahraga yang mampu mencetak prestasi. Keseriusan para skater menggeluti dunia ini ikut jadi kunci yang menentukan.
Papan luncur
Situs Wikipedia menyebut skateboard merupakan kata dari bahasa Inggris yang berarti ”papan luncur”. Lebih jelasnya, papan yang memiliki empat roda dan digunakan untuk meluncur.
Papan ini memiliki tenaga yang dipacu dengan mendorong menggunakan satu kaki, sedangkan kaki yang lain berada di atas papan. Bisa juga sang pengguna berdiri di atasnya, sedangkan papan ini meluncur ke bawah pada sebuah turunan yang curam dan menggunakan gaya gravitasi sebagai pemacu.
Gerakan paling dasar adalah ollie, yaitu teknik melakukan lompatan setinggi mungkin, tanpa jatuh. Teknik-teknik lainnya ada manual, kickflip, heelflip, dan banyak lagi.
Di Indonesia, cikal bakal skateboarding tumbuh sekitar tahun 1975 di Bandung. Demam skateboarding ini kemudian menyerang kota-kota lain, termasuk Jakarta. Aksi para skater yang funky dan gaya rupanya jadi magnet ampuh menarik peminat.
Meski mengalami pasang surut, penggiat skateboard faktanya makin banyak. Pendiri Indonesia Skateboarding Association (ISA), Charlie Hobbies, memperkirakan, jumlah anak muda penggiat skateboarding di Tanah Air mencapai 40.000 orang, 5.000 di antaranya termasuk penggiat aktif. Mereka terpencar di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Denpasar, Kuta, Semarang, hingga Makassar.




odyssey666.wordpress.com/.../pacu-adrenalin-bareng-skateboard-mu

8 komentar:

  1. kok birahi gw yang terpacu setelah naek skateboard

    BalasHapus
  2. kalo kata gw,, jangan tiru adegan ini dirumah,,
    SANGAT BERBAHAYA

    visit my blog at
    http:// miko18.blogspot.com

    BalasHapus
  3. waduuhh...takut jatoh gw bang...
    hehehe

    BalasHapus
  4. ikutan nimbrung gw bang
    artikel gw yg laen commen dunk

    BalasHapus
  5. GAK ADA VIDEONYA BOZ...... KU PINGIN BELAJAR

    BalasHapus